Lukamu Lirikku*
“Aku bikin lagu buat kamu. Sudah kurekam di youtube.
Link-nya aku mention ke twitter kamu. Sudah lihat?” tanyaku antusias.
“Wah belum sempat cek mention twitter,” jawabmu santai.
“Mau kemana?”
“Ketemu cowok baru. Ganteng banget lho, dia tipe aku
banget. Bye,” ujarmu sambil lalu.
Ini bukan kali pertama kamu meninggalkan aku dan lupa
bahwa kita ada janji untuk menghabiskan waktu bersama. Kamu lebih tertarik untuk
menemui berbagai jenis lelaki yang kau temui melalui dunia maya.
Aku kasihan melihatmu. Gadis cantik, cerdas, punya karier
bagus, tapi harus wara-wiri di dunia maya, mencari cinta sejati. Kopi darat –
istilah untuk bertemu langsung bagi orang yang berkenalan lewat dunia maya –
entah sudah ke berapa kali kau lakukan.
Jatuh dari pelukan lelaki satu ke lelaki lain. Perempuan
murah. Hanya itu yang bisa aku labelkan kepadamu, perempuan yang justru
satu-satunya yang kucintai di dunia.
Entah dua minggu, dua bulan, atau bahkan dua hari lagi,
kau pasti akan datang padaku untuk menceritakan kekecewaanmu pada lelaki yang
baru saja kau temui. Entah karena dia telah menidurimu lalu hilang kabar, atau
dia hanya ingin berteman saja denganmu, padahal kau sedang “kebelet” ingin
menikah.
Sudah banyak sekali jenis lelaki yang kau ceritakan
padaku. Mulai dari yang paling pendiam hingga paling cerewet, dari yang paling
kaya sampai yang paling ‘kere’.
Kau bilang mencari lelaki soleh, tapi kau sendiri
merokok, minum alkohol, dan penggemar berat rok mini. Lelaki soleh mana yang
mau menoleh padamu selain aku?
Tak heran jika yang kau temui adalah kaum sejenismu.
Bukan orang sepertiku. Aku memang bukan manusia tanpa dosa, tapi aku yakin bisa
menjagamu.
***
Sesuai dugaanku, satu minggu kemudian kau mendatangiku
dalam keadaan mabuk dan berkicau kacau soal lelaki yang telah menidurimu lantas
tak bisa dihubungi lagi.
Aku sudah hapal betul kronologis cerita yang akan kau
sampaikan.
Lalu kau tertidur di pangkuanku, seperti biasa. Tapi
seperti biasanya pula aku tak melakukan apapun terhadapmu. Aku hanya memandangmu, selama yang aku bisa.
Lalu memindahkan kepalamu dari pahaku ke bantal, dan membiarkanmu tertidur di
sofa apartemenku.
Tapi aku memutuskan malam ini adalah malam terakhir aku
melakukan ini untukmu. Besok aku akan pergi ke Jakarta untuk rekaman album
pertamaku. Dan aku memutuskan untuk tidak lagi kembali ke Bandung dan
melupakanmu.
Suatu hari kau akan tahu, lagu-lagu yang akan
didendangkan oleh pecinta musik di seluruh Indonesia ini terinspirasi dari
luka-lukamu yang selama ini kau sampaikan padaku, meski kau tak pernah ingin mendengarnya
…
*) ditulis untuk #FF2in1 @nulisbuku Tema 1 : Lagu Separuh Aku - NOAH
Comments